Minggu, 07 Maret 2010

Apresiasi Pemikiran Muslim Kontemporer

Apresiasi Pemikiran Muslim Kontemporer
Di muat SKH KEDAULATAN RAKYAT, 7 MARET 2010
Peresensi Anton Prasetyo

Judul : Islam dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer
Editor : Thohatul Choir dan Ahwan Fanani
Cetakan : I, Desember 2009
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tebal : xvi+561 Halaman

Kajian agama (Islam) pada akhir tahun 1980 dan awal awal tahun 1990-an masih berkutat pada ranah dogma. Agama Islam seakan sebuah ajaran yang tak boleh diubah meski sedikitpun. Semua harus sesuai dengan yang terdapat pada teks al-Qur’an dan al-Hadits. Proses berfikir umat Islam terkesan deduktif-analogis-qiyas.
Pola pikir semacam ini menjadikan agama Islam stagnan, tak bisa bersinggungan dengan perkembangan zaman. Kesenjangan antara teori dan praktik tak terwujud karena dengan berdasarkan teks belaka, dalam beragama tiada pijakan realitas historis, sosiologis dan antropologis. Sehingga dari sini keberadaan agama Islam seakan tak bisa mengikuti perkembangan zaman, tidak bisa direlevansikan dalam kehidupan kekinian.
Sementara di dunia barat, yang kini sedang berkuasa, terus mengembangkan sains. Dipastikan dengan adanya sains yang memadahi akan menjadikannya semakin siap menatap modernitas dan globalisasi. Keadaan ini menjadikan agama Islam semakin tak berdaya dalam dalam menghadapi perkembangan zaman. Keberadaan agama Islam dibandingkan dengan dunia Barat tak lagi dapat disetarakan. Bahkan agama Islam semakin tak bisa berinteraksi dengan perkembangan zaman.
Kondisi semacam inilah menjadi pukulan besar bagi (sebagian) kaum muslimin pada era paruh kedua abad ke-20. Para cendikianwan muslim terdorong untuk dapat “menyelamatkan” agama Islam dari ketertinggalannya. Para pemikir muslim pun semakin kentara, bermunculan di berbagai belahan bumi, semisal Mesir, Sudan, Aljazair, Pakistan, India, Iran, Afrika Selatan, dan juga Indonesia. Diantara mereka adalah Fazlul Rahman dari Pakistan yang memperkenalkan upaya pembaruan metodologi studi Islam.
Kemudian secara berturut-turut tokoh-tokoh cendikiawan muslim dari berbagai Negara lahir mewarnai pentas keilmuan Islam kontemporer, seperti Ali Syariati, Abdullehi Ahmad an-Naim dan gurunya Mahmud Muhammed Thaha, Hasan Hanafi, Mohammed Arkoun, Asghar Ali Engineer, Fatimah Mernissi, Aminah Wadud, Nasr Hamid Abu Zaid, Khaleed Abou el-Fadl, Ibrahim Abu Rabi’, Ebrahim Moosa, dan Farid Essack. (halaman. ix). Generasi muda lain diantaranya adalah Omit Safi, Jaseer Auda, Tariq Ramadlan, Farish A. Noor, dan Sa’diyya Sheikh.
Secara umum buku ini memberikan apresiasi kepada para pemikir Islam yang telah bermunculan di berbagai belahan bumi. Apresiasi berupa kajian-kajian ilmiah yang dilakukan para mahasiswa Metodologi Studi Islam (MSI) Program Doktor UIN Sunan Ampel atau di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dinamai Pemikiran Islam Kontemporer. Adapun pengampu dari para mahasiswa ini adalah Amin Abdullah yang juga Rektor UIN Sunan Kalijaga. Selamat membaca!